Pendahuluan

Conveyor belt menjadi bagian penting dalam sistem produksi dan distribusi material di berbagai industri, mulai dari pertambangan hingga manufaktur. Komponen ini berfungsi mengangkut material dari satu titik ke titik lain secara efisien. Namun, jika tidak dirawat dengan baik, conveyor belt sangat rentan mengalami kerusakan. Pelajari Penyebab Conveyor Belt Sering Rusak dan Pencegahannya

Kerusakan pada conveyor belt dapat menyebabkan gangguan pada proses produksi. Bahkan, dalam beberapa kasus, kerusakan tersebut berdampak langsung pada keselamatan kerja dan menimbulkan biaya perbaikan yang tinggi. Oleh karena itu, pemahaman tentang penyebab kerusakan serta langkah pencegahannya menjadi hal yang wajib dipahami oleh setiap pengelola sistem conveyor.


1. Penyebab Umum Conveyor Belt Sering Rusak

Berbagai faktor dapat menyebabkan conveyor belt rusak lebih cepat dari yang seharusnya. Berikut beberapa penyebab umum yang sering terjadi di lapangan:

Beban Berlebih

Penggunaan conveyor belt yang melebihi kapasitas beban yang disarankan akan mempercepat keausan. Belt menjadi lebih cepat meregang, sambungan mudah terlepas, dan material belt bisa sobek. Meskipun terlihat kuat, setiap conveyor memiliki batas kekuatan yang harus dijaga.

Penumpukan Material di Area Pulley atau Roller

Material yang menumpuk di sekitar pulley atau roller dapat menyebabkan belt tidak bergerak dengan lancar. Akibatnya, terjadi gesekan berlebih yang membuat belt cepat aus. Selain itu, penumpukan ini bisa memicu tergelincirnya belt dari jalurnya.

Ketidaksejajaran Pulley dan Roller

Jika pulley atau roller tidak terpasang sejajar, belt akan tertarik ke satu sisi dan mengalami ketegangan yang tidak merata. Kondisi ini membuat belt mudah rusak pada sisi tertentu dan menimbulkan gesekan yang tidak perlu.

Kualitas Material Belt yang Rendah

Penggunaan conveyor belt dengan kualitas material yang rendah menjadi faktor utama penyebab kerusakan dini. Belt yang tidak tahan terhadap suhu, bahan kimia, atau tekanan tinggi tidak akan bertahan lama di lingkungan kerja yang berat.

Tidak Dilakukan Inspeksi Rutin

Tanpa inspeksi rutin, kerusakan kecil pada belt bisa berkembang menjadi masalah besar. Retakan, keausan, dan ketegangan yang tidak merata perlu segera ditangani sebelum menimbulkan kerusakan lebih lanjut.


2. Dampak Kerusakan Conveyor Belt

Kerusakan pada conveyor belt bukan hanya memperlambat produksi, tetapi juga membawa risiko lain yang lebih besar. Berikut dampak negatif yang umum terjadi:

Downtime Produksi

Saat conveyor belt rusak, proses produksi harus dihentikan untuk perbaikan. Waktu yang terbuang ini akan menurunkan produktivitas dan mempengaruhi jadwal pengiriman.

Risiko Kecelakaan Kerja

Belt yang sobek atau keluar dari jalur bisa menciptakan situasi berbahaya di sekitar area kerja. Operator dan teknisi berisiko mengalami cedera jika tidak segera ditangani.

Biaya Perbaikan dan Penggantian

Mengganti belt atau komponen lain memerlukan biaya besar, terutama jika kerusakan terjadi pada sistem conveyor utama. Selain biaya suku cadang, perusahaan juga perlu membayar tenaga kerja dan waktu yang hilang.


3. Cara Mencegah Kerusakan Conveyor Belt

Pencegahan lebih baik daripada perbaikan. Untuk menjaga belt tetap dalam kondisi prima, berikut beberapa langkah yang bisa Anda terapkan:

✅ Gunakan Belt Sesuai Spesifikasi Kapasitas

Pastikan belt yang digunakan mampu menanggung beban operasional secara maksimal. Jangan memaksakan conveyor untuk mengangkut muatan di luar batas kemampuannya.

✅ Bersihkan Secara Rutin Bagian Bawah dan Sisi Belt

Material yang jatuh di bagian bawah belt bisa menyebabkan gangguan pada roller dan bracket. Membersihkan secara rutin akan mengurangi gesekan dan memperpanjang umur belt.

✅ Pasang Belt Cleaner dan V-Plough

Peralatan seperti primary cleaner, secondary cleaner, dan v-plough membantu menjaga belt tetap bersih dari sisa material. Komponen ini juga mencegah material menumpuk dan merusak struktur conveyor.

✅ Jadwalkan Perawatan Rutin dan Inspeksi Berkala

Lakukan pemeriksaan terhadap sambungan, ketegangan, kondisi roller, dan alignment secara berkala. Identifikasi dini akan mencegah kerusakan meluas.


4. Tips Memilih Conveyor Belt yang Tahan Lama

Memilih belt yang tepat sejak awal akan mengurangi risiko kerusakan dan menghemat biaya jangka panjang. Berikut beberapa tipsnya:

Perhatikan Jenis Material

Pilih belt dengan bahan yang sesuai dengan karakteristik material yang akan diangkut. Misalnya, gunakan belt tahan panas untuk industri semen, atau belt tahan minyak untuk pengolahan makanan.

Gunakan Belt Berkualitas dari Penyedia Terpercaya

Pastikan membeli dari supplier yang sudah berpengalaman dan menyediakan produk bersertifikasi. Kualitas belt akan sangat memengaruhi umur pakainya.

Konsultasikan Kebutuhan dengan Teknisi Conveyor

Jika ragu menentukan jenis belt, mintalah bantuan dari teknisi atau tim engineering. Mereka dapat membantu menentukan spesifikasi terbaik sesuai kebutuhan lapangan.

Conveyor belt adalah komponen penting dalam sistem industri. Kerusakan kecil yang tidak ditangani bisa berkembang menjadi gangguan serius. Oleh sebab itu, penting bagi setiap pelaku industri untuk memahami penyebab kerusakan serta cara pencegahannya.

Dengan memilih material yang sesuai, menjaga kebersihan, serta melakukan inspeksi secara rutin, Anda dapat memperpanjang umur pakai belt dan menghindari downtime yang merugikan.

Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut atau ingin berkonsultasi seputar pengadaan belt conveyor berkualitas, silakan hubungi kami melalui:

📞 WhatsApp: 0812-9895-9419
🌐 Website: www.harkasejahtera.com
📧 Email: harkasejahtera.id@gmail.com

Harka Sejahtera Persada
Solusi Komponen Conveyor Industri Anda